Blogger Dynamic View

Wah. udah kerasa gak blogging selama ini. Karena kesibukkan, mungkin saya lupa dengan blogging.. Hahaha….

Pada saat pertama buka blogger, ternyata ada yang baru dengan blogger. Yaitu blogger menambahkan fitur baru. Yang bernama “Blogger Dynamic View”. Namun apakah Blogger Dynamic View itu?

Awal saya mengira itu fitur baru blogger untuk melihat posingan baru secara dinamis tanpa refresh browser. Munkgin saya mengira demikian dilihat dari nama fitur tersebut. Namun setelah saya cek, dugaan saya salah. Ternyata Blogger Dynamic view adalah cara baru untuk melihat posingan kita dengan tampilah yang cantik yang sudah didesain oleh blogger.

Dengan fitur ini. kita bisa melihat isi postingan dengan 5 bentuk layout yang sudah disediakan yaitu:

  1. Flipcard

    image

  2. Mosaic

    image

  3. Sidebar

    image

  4. Snapshot

    image

  5. Timeslide

    image

Dari kelima layout diatas, hanya layout snapshot saja yang berbeda jika dilihat dari gambar diatas. Mengapa? mungkin pada layout snapshot hanya menampilkan postingan yang berisi gambar yang cara menyisipkannya benar, atau tanpa bantuan applikasi seperti Windows Live Writer.

Cara menikmati fitur ini yaitu dengan cara menambahkan /view/ . Contoh alamat blog ini adalah http://www.techinfo.web.id setelah ditambah /view/ menjadi http://www.techinfo.web.id/view/ setelah alamat blogger yang kamu buka. Setelah itu anda akan mendapatkan tampilan posingan blogger yang anda buka tersebut seperti gambar diatas.

Namun jika tidak bisa, pastikan fitur ini aktif. Silahkan cek di setting blog anda. lalu pada bagian Formatting ubah nilai dari Enable Dynamic Views menjadi Yes. lalu simpan.

Dipublikasi di Blog, Blogger, Blogger Dynamic View, Tips | Meninggalkan komentar

Hello world!

Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!

Dipublikasi di Uncategorized | 1 Komentar

Konfigurasi File Server di Windows 2003 Server

file serverFile Server merupakan sebuah komputer yang terdapat dalam sebuah jaringan yang menjadi dasar utama dalam menyediakan akses untuk berbagi disk, seperti berbagi file (musik, video, dokumen, database,dll). Dengan adanya File Server, maka seluruh client di jaringan bisa memanfaatkan data – data yang ada File Server untuk digunakan.

Di Windows 2003 terdapat fitur server yaitu file server. File Server ini sama fungsinya seperti sharing folder pada umumnya. Seperti berbagi data file musik, video, dokumen dll. Di

 

clip_image002

Pada keadaan awal, klik tombol start lalu klik Manage Your Server.

clip_image004

Maka jendela manage your server akan keluar. Klik Add or remove role.

clip_image006

Maka masukkan CD Installasi Windows 2003 terlebih dahulu sebelum melanjut. Klik Next.

clip_image008

Maka settingan LAN anda akan dideteksi.

clip_image010

Klik pada File Server. Kemudian klik Next.

clip_image012

Jika anda ingin menggunakan kuota penggunaan harddisk cheklist Set up default disk quotas dan atur batas penggunaan harddisk. Jika tidak ingin, biarkan saja. Klik Next.

clip_image014

Pilih saja No. Agar performa server tidak terganggu akibat indexing service yang terus menerus menindex isi dari harddisk. Indexing ini berguna ketika ingin mencari file dalam storage file server. Jadi file dapat dicari dengan cepat. Kemudian klik Next.

clip_image016

Maka akan ada tampilan rincian item yang akan diinstall. Klik Next untuk memulai.

clip_image018

Selanjutnya maka akan muncul jendela baru. Disini kita akan menentukan letak folder atau partisi yang akan digunakan sebagai tempat file server.

clip_image020

Pada folder path tentukan lokasi yang akan disharing menggunakan file server.

clip_image022

Selanjutnya isikan nama share dari folder tersebut di Share name dan isikan deskripnya di Description. Untuk mengkakses folder tersebut maka terdapat alamatnya di bagian share path. Simpan dan gunakan alamat tersebut sebagai alamat akses folder yang akan disharing. Klik Next jika sudah.

clip_image024

Pilih hak permisi bagi orang yang mengakses folder tersebut. Sebaiknya pilih saja All users have read-only access. Kemudian klik Next.

clip_image026

Maka sharing telah selesai dilakukan. Klik close.

clip_image028

Dan anda sudah selesai membuat komputer server anda menjadi File Server.

Dipublikasi di Jaringan, Server, Tugas, Tugas Jaringan, Tutorial, Windows | Meninggalkan komentar

Konfigurasi Web Server di Windows 2003 Server

webserverServer web adalah sebuah perangkat lunak server yang berfungsi menerima permintaan HTTP atau HTTPS dari klien yang dikenal dengan browser web dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halaman-halaman web yang umumnya berbentuk dokumen HTML. Server web yang terkenal diantaranya adalah Apache dan Microsoft Internet Information Service(IIS). Apache merupakan server web antar-platform, sedangkan IIS hanya dapat beroperasi di sistem operasi Windows.

Di Windows 2003 terdapat web server yang terletak pada bagian Internet Information Service. IIS tersebut tidaklah diinstall secara default. Namun untuk menginstallnya anda bisa mengikuti langkah – langkah pada postingan ini.

 

clip_image002

Untuk membangun Web server, maka ikuti langkah berikut. Klik tombol start lalu control panel. Klik Add or Remove Programs.

clip_image004

Klik Add/Remove Windows Components pada bagian kiri. Masukkan CD Installasi Windows 2003 Server anda.

clip_image006

Kemudian Cari Applicarion Sever. Klik Application Server tersebut lalu klik tombol Details.

clip_image008

Klik Internet Information Services (IIS) dan klik Details.

clip_image010

Checklist Internet Information Service Manager, FrontPage 2002 Server Extensions, dan Common Files. Kemudian Klik OK. Klik OK lagi sampai ke jendela pertama. Klik Next untuk memulai Installasi.

clip_image012

Maka proses installasi akan berlangung.

clip_image014

Jika sudah, klik Finish.

clip_image016

Kemdian klik tombol starts lalu administrative tools. Klik Internet Information Services (IIS) Manager.

clip_image018

Maka jendela baru akan keluar.

clip_image020

Pada bagian kiri terdapat folder Web Sites. Klik kanan lalu new dan klik Web Site.

clip_image022

Maka jendela baru akan keluar. Kita akan memulai proses pembuatan web site. Klik Next.

clip_image024

Pada description tuliskan deskripsi website anda. Jika sudah klik next.

clip_image026

Kemudian ketikan IP address untuk mengakses web site tersebut. Gunakan saja ip komputer server yang sedang anda gunakan jika anda kurang mengerti. Lalu biarkan saja port berisi 80. pada host header ketikan alamat domain jika ada. Kemudian klik Next.

clip_image028

Pilih lokasi file web site anda. Jika sudah klik next.

clip_image030

Checklist Read, Run Script, dan Browse. Lalu klik Next.

clip_image032

Maka anda telah sukses membuat web site. Namun belum ada isinya. Klik Finish.

clip_image034

Secera otomatis pada bagian kiri akan ada nama deskripsi web site yang anda buat tadi.

clip_image036

Klik kanan lalu properties pada deskripsi web site yang anda buat tadi.

clip_image038

Maka jendela baru akan keluar. Klik tab Documents

clip_image040

Cek terlebih dahulu, apakah index.html sudah dibuat? Jika belum. Klik tombol Add untuk menambahkan file default web site anda. File default ini akan secara otomatis terbuka tanpa mengetikkan nama file tersebut di web browser.

clip_image042

Ketikkan index.html lalu OK.

clip_image044

Sekarang buka explorer. Masuk ke tempat dimana anda menyimpan file web site anda.

clip_image046

Klik kanan dan buat file baru berupa text document.

clip_image048

Rename file tersebut menjadi index.html

clip_image050

Klik saja yes untuk mengeubah nama file tersebut.

clip_image052

Kemudian icon akan otomatis berubah menjadi icon internet explorer. Klik kanan dan Open with Notepad.

clip_image054

Masukkan beberapa tag html sepeti gambar di atas. File ini akan digunakan untuk mengetes apakah web site yang anda buat jalan atau tidak? Jika sudah save.

clip_image056

Buka web browser anda. Ketikkan alamat web site yang telah anda tetapkan tadi di address bar. Jika berhasil maka tampilan akan seperti berikut. Atau tergantung dari tag html yang berada di file index.html yang anda buat tadi.

Dipublikasi di Server, Tugas, Tugas Jaringan, Tutorial, Windows | Meninggalkan komentar

Konfigurasi DNS Server di Windows 2003

dnsDNS (Domain Name System) adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host maupun nama domain dalam bentuk database di dalam jaringan komputer, misalkan: Internet. DNS menyediakan alamat IP untuk setiap nama host dan mendata setiap server transmisi surat (mail exchange server) yang menerima surat elektronik (email) untuk setiap domain.

Di Windows 2003, terdapat DNS Server. Namun, tidaklah diinstall langsung ketika penginstallan. Untuk menginstallnya, hanya membutuhkan beberapa langkah.

 

clip_image002

Pertama kita akan menginstall servis DNS tersebut telebih dahulu. Klik tombol start, kemudian control panel. Lalu klik Add or Remove Programs.

clip_image004

Masukkan CD Installasi Windows Server 2003 anda. Klik Add/Remove Windows Component pada tombol bagian kiri.

clip_image006

Kemudian akan keluar jendela baru. Cari Networking Services. Klik lalu klik tombol Details.

clip_image008

Kemudian jendela baru muncul. Checklist Domain Name Systems (DNS). Klik OK.

clip_image010

Klik Next.

clip_image012

Maka proses installsi servis DNS berlangsung. Tunggu sebentar.

clip_image014

Jika sudah klik finish. Tutup jendela yang telah dibuka tadi. Maka restart komputer anda dahulu sebelum lanjut ke langkah selanjutnya.

clip_image016

Setelah itu kita akan mengkonfigurasi DNS. Klik tombol start lalu administrative tools lalu klik DNS.

clip_image018

Maka akan keluar jendela baru. Pilih folder Foward Lookup Zones

clip_image020

Kemudian klik kanan folder tersebut. Lalu pilih New Zone.

clip_image022

Maka jendela baru akan keluar. Klik Next.

clip_image024

Pilih primary zone. Lalu klik Next.

clip_image026

Pada zone name, ketikan nama domain yang akan anda buat. Semisal tes.com

clip_image028

Klik saja next jika anda tidak ingin mengubah nama file zone domain yang anda akan buat.

clip_image030

Pilih Do not allow dynamic updates. Lalu klik next.

clip_image032

Maka zone sudah dibuat. Klik Finish.

clip_image034

Buka folder Foward Lookup Zones. Maka didalamnya akan terdapat nama zone yang telah anda buat. Klik kanan nama zone tersebut. Lalu pilih New Host (A).

clip_image036

Maka jendela baru akan muncul. Pada Name isi nama host yang anda akan buat. Semisal www maka hasilnya akan menjadi www.tes.com atau biarkan kosong saja untuk hasil tes.com lalu ketikkan IP address dari nama domain tersebut. Maka jika kita membuka semisal www.tes.com, domain tersebut akan terarah ke IP address yang kita ketik. Jika sudah klik Add Host.

clip_image038

Jika berhasil, maka akan ada pemeritahuan bahwa record host berhasil dibuat. Selamat, anda telah membuat domain anda sendiri di server anda.

Dipublikasi di DNS, Server, Tugas, Tugas Jaringan, Tutorial | 2 Komentar

Permasalahan Pada DHCP

Layanan DHCP Sangat Vital Dalam Suatu Jaringan Komputer, Kemampuan Melakukan Troubleshooting DHCP Tidak Kalah Pentingnya Juga Buat Administrator Jaringan

Dalam suatu infrastrucktur jaringan komputer dalam suatu organisasi, salah satu komponen penting pendukungnya adalah DHCPserver. Untuk itu, adalah sangat penting buat administrator jaringan untuk bisa melakukan troubleshooting DHCP server terhadap segala bentuk masalah yang berhubungan dengan DHCP server, baik masalah yang timbul akibat kesalahan konfigurasi dan instalasiDHCP, sampai masalah kecil yang menimpa sebuah computer yang tidak bisa menerima IP address dari DHCP server ini.

Verifikasikan konfigurasi clients

Salah satu indikasi kegagalan suatu DHCP adalah jika sebuah komputer / client kehilangan koneksi terjadap resource-2 jaringan ataupun jika sebuah client komputer tidak bisa mendapatkan koneksi ke jaringan kali pertama. Pilihan kita adalah memastikan apakah ini berasal dari DHCP server, dari client itu sendiri, atau dari sumber lainnya.

Salah satu cara memulai troubleshooting DHCP adalah dari client untuk memastikan bahwa client menerima IP address dari DHCPserver. Anda bisa lakukan command line “ipconfig /all” dari prompt DOS c:\> (kalau dari Windows tekan tombol Windows dan R bersamaan, terus ketik CMD dan tekan Enter). Bisa diperhatikan output dari “ipconfig /all” ini menunjukkan adanya DHCP enabled = YES. Ini berarti konfigurasi TCP/IP telah dikonfigure untuk menerima IP address secara automatis, dan jika DHCP server tersedia maka client tersebut harusnya sudah bisa menerima konfigurasi IP address dari DHCP server.

Atau bisa di klik gambar komputer di pojok kanan bawah dan pilih tab Support, bisa diperhatikan jika sebuah komputer bisa menerima konfigurasi dari DHCP server maka Connection status adalah “Address Type” = “Assigned by DHCP”.

 

Troubleshooting DHCP server

Pada gambar ditunjukkan kalau komputer masih juga belum connect, bisa di klik tombol “Repair”. Atau jika anda pertama kali melihat tanda segitiga kuning yang menandakan tidak menerima konfigurasi dari DHCP server, coba klik tanda “Repair” ini.

Tahukah anda apa yang dilakukan computer dengan command “Repair” ini?

Ada 6 langkah yang dilakukan oleh Windows saat melakukan proses “Repair” yaitu sebagai berikut:

Melakukan pesan DHCP request untuk melakukan pembaharuan leasing IP address. Hal ini mirip dengan kalau melakukan command “ipconfig /renew”

Menghapus cache ARP, langkah ini sama dengan kalau kita mengetikkan command “arp –d *”

Menghapus cache NETBIOS, yang sama dengan kalau kita melakukan “nbtstat –R” pada command prompt

Menhapus cache DNS, yang sama dengan command prompt “ipconfig /flushdns”

Melakukan register ulang NetBIOS name dan IP address dengan WINS server. langkah ini sama dengan command prompt “nbtstat –RR”

Register ulang computer name dan IP address dari client computer kepada DNS server dan sama dengan command prompt “ipconfig /registerdns”

Jika client sudah bisa menerima IP address yang sesuai dengan jaringan dan tidak ada pesan Warning adanya IP conflict, maka bisa dianggap client tidak ada masalah dengan adanya IP address.

 

Troubleshooting DHCP – IP Conflict

Jika client diberikan sebuah IP address yang ternyata sudah digunakan oleh client lain pada jaringan local yang sama, maka akan terjadi warning message adanya address conflict. Anda juga bisa memeriksa di event viewer adanya conflict address ini seperti gambar diatas.

Jika IP address ini dari DHCP server, maka hal ini adalah pertanda adanya DHCP lain pada jaringan anda, atau re-deployment dari scope DHCP secara tiba-2.

Untuk memastikannya, command dhcploc.exe (ada pada windows support tool) bisa digunakan untuk melacak adanya DHCP asingpada jaringan (karena bisa saja ada yang iseng bikin DHCP server). Setelah anda memastikan DHCP server yang lain sudah dimatikan, pertama kali naikkan dulu “conflict detection attempt” baru perbaharui client dengan command “ipconfig /renew” atau klik “repair”. Atau anda juga bisa menggunakan command line “shutdown /i” untuk merestart beberapa remote komputer sekaligus.

Kegagalan mendapatkan IP dari DHCP server

Jika anda mendapati output dari “ipconfig /all” menunjukkan adanya IP address dari APIPA (169.254.0.1 sampai 169.254.255.254), atau dari alternate configuration, pertama kali lakukan “ipconfig /renew” atau klik “repair”. Jika hasilnya masih sama, hal ini menunjukkan adanya:

Tidak adanya DHCP server / DHCP relay agent pada range broadcast

Putusnya koneksi DHCP server

DHCP server scope bermasalah

Bagaimana anda bisa memastikan adanya DHCP server pada broadcast range? Karena IP clients didapat dari IP address APIPA, maka anda tidak bisa melakukan ping ke DHCP server karena beda jaringan. APIPA pada range 169.254.0.0 – 169.254.254.254 dengan subnet mask 255.255.0.0. maka untuk itu anda harus memberikan IP address statis kepada client computer yang bermasalah ini dengan IP pada range address yang sama dengan DHCP server.

Jika IP address statis sudah dikonfigure, maka anda bisa melakukan ping ke server DHCP. Jika anda tidak mengetahui IP addressDHCP server maka pada command prompt ketikkan “netsh dhcp show”. jika hasil ping ke DHCP server berhasil – berarti koneksi ke DHCP server tidak bermasalah. Jika sudah bisa dipastikan bahwa kedua point 1 dan 2 tidak ada masalah, maka kecurigaan bisa karena adanya konfigurasi scope IP address DHCP server.

Jika semua clients tidak mendapatkan IP addres, pastikan terlebih dahulu bahwa:

DHCP server instalasinya sempurna

Konfigurasi DHCP server juga sempurna

Authorized juga berhasil, harus dari user Enterprise admin atau member Enterprise pada active directory domain anda.

Untuk memastikan scope IP address tidak bermasalah, maka pastikan bahwa scope active dan tidak habis semuanya dipakai oleh clients. Anda bisa melakukan yang berikut:

Re-authorized ulang bila perlu.

Deactivate scope kemudian activekan lagi.

Jika scope cepat habis, kurangi durasi lama sewa (lease time). Hal ini akan mempercepat pelepasan IP yang dipinjam clients (terutama yang tidak aktif).

Pada client jika gagal, selain memastikan koneksi ke DHCP OK, pastikan juga port UDP 67 dan UDP 68 tidak di block

Adakalanya sebuah PC tidak juga bisa mendapatkan konfigurasi IP address dari DHCP server walaupun konfigurasi TCP/IP sudah diset untuk menerima IP address secara automatis. Hal ini biasanya terjadi pada komputer yang habis dipakai pada konfigurasi koneksi internet dengan ICS (Internet Connection Sharing). Anda harus memancingnya terlebih dahulu dengan memberikan IP address statis / manual pada range yang sama dengan DHCP server. setelah itu coba ping ke DHCP server, jika berhasil maka kembalikan konfigurasinya pada “Obtain IP address automatically” dan restart PC, atau cukup lakukan “ipconfig /renew” atau klik “repair”.

SUMBER : http://www.sysneta.com/troubleshooting-dhcp

Dipublikasi di DHCP, Troubleshooting, Tugas, Tugas Jaringan | Meninggalkan komentar

Installasi DHCP Server di Windows 2003 Server

Win 2003ServerKetika anda menginstall Sistem Operasi Jaringan  untuk pertama kalinya. Server tersebut belum terinstall seperti DHCP Server, DNS Server, Web Server, dll.

Jika anda ingin menginstall DHCP Server pada Windows 2003 Server, maka anda bisa menggunakan langkah – langkah berikut sebagai acuan.

Dalam postingan ini saya akan menejelaskan cara mengisntall DHCP Server dan mengkonfigurasinya.

clip_image002

Klik tombol Start. Kemudian klik Manage Your Server

clip_image004

Kemudian akan keluar jendela baru. Klik Add or remove a role.

clip_image006

Jendela baru akan keluar. Sebelumnya, masukkan CD Installasi Windows 2003. Kemudian klik Next.

clip_image008

Maka windows akan mengecek settingan LAN anda.

clip_image010

Pilih DHCP server, kemudian klik Next.

clip_image012

Kemudian klik Next. Dan tunggu sampai proses installasi DHCP server selesai.

clip_image014

Setelah itu, maka akan keluar jendela baru. Sekarang kita akan membuat scope baru klik next.

clip_image016

Pada Name isi nama scope, dan Description isi dengan deskripsi dari scope yang akan dibuat. Jika sudah klik Next.

clip_image018

Masukkan range IP yang akan dibuat. Pada Start IP ketikan IP awal dari range. Dan pada End IP isikan IP terakhir dari range IP. Pada leght isikan prefix dari IP tersebut. Atau langsung saja isi Subnet Mask. Jika sudah klik Next.

clip_image020

Jika terdapat jendela Add Exclussions, maka isikan IP yang digunakan khusus, seperti untuk server, client tertentu, dll. Jika sudah klik Next.

clip_image022

Atur waktu untuk lama pemakaian IP. Lebih baik gunakan default saja yaitu 8 hari. Kemudian klik Next.

clip_image024

Setelah itu pilih yes jika kita ingin mengkonfigurasi DHCP server segera. Klik Next.

clip_image026

Pada IP Address ketikan IP Address komputer router. Kemudian klik Add untuk menambahkan. Jika sudah klik Next.

clip_image028

Masukkan IP Address DNS Server di bagian IP Address kemudian klik Add untuk menambahkan. Jika sudah, klik Next.

clip_image030

Masukkan IP Address WINS Server di bagian IP Address kemudian klik Add untuk menambahkan. Jika sudah, klik Next.

clip_image032

Jika anda ingin mengaktifkan scope yang telah anda buat segera, pilih saja yes. Kemudian Next.

clip_image034

Klik Finish. Maka anda telah selesai mengkonfigurasi DHCP Server.

clip_image036

Selamat. Komputer anda sekarang memiliki fungsi DHCP Server.

 

Untuk mengetes berhasil atau tidaknya DHCP Server yang anda buat maka lakukan langkah berikut.

1

Pada client. Set IP menjadi Obtain. Agar proses IP diset secara otomatis secara DHCP. Proses pencarian DHCP Server, request IP akan berlangsung.

2

Jika berhasil maka anda bisa mengecek detailnya seperti gambar diatas.

3

Ataupun mengeceknya melalui CMD dengan perintah ipconfig /all.

4

Pada bagian server anda bisa mengecek client yang telah meminta IP pada Address Leases.

Dipublikasi di DHCP, IP Address, Jaringan, Server, Tugas, Tugas Jaringan, Tutorial | Meninggalkan komentar

Pengertian DHCP

dhcpDynamic Host Configuration Protocol (DCHP) adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server DHCP. Selain alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server.

Hal seperti ini, akan memudahkan kedua belah pihak. Baik itu client maupun sang admin dari jaringan tersebut. Mereka tidak perlu bertanya atau membertahukan IP secara keseluruhan. Karena IP akan diberikan langsung dari DHCP Server secara otomatis ketika komputer membutuhkan IP.

Cara Kerja DHCP

Cara kerja dari DHCP ini terdapat dua belah pihak yang terlibat, yaitu DHCP Server dan DHCP Client.

Yang dimaksudkan dengan DHCP Server adalah komputer yang mempunyai servis akan DHCP dimana setiap client akan diberikan informasi TCP/IP dan menyewakan IP ketika client merequestnya.

Sedangkan yang dimaksud dengan DHCP Client adalah komputer yang menjalankan software DHCP yang dimana software tersebut berkomunikasi dengan DHCP untuk merequest IP.

DHCP Server memiliki sekumpulan IP yang diizinkan untuk diberikan kepada client yang disebut sebagai DHCP Pool. Client akan menyewa IP tersebut dengan waktu yang telah ditetapkan di DHCP Server. Jikala masa sewa IP tersebut habis, otomatis client akan meminta IP baru ke DHCP Server.

DHCP Client meminta IP kepada DHCP Server sebagai mana langkah berikut.

  1. DHCP Discover: DHCP Client akan menyebarkan request secara broadcast ke jaringan untuk mencari DHCP Server yang aktif.
  2. DHCP Poffer: Setelah DHCP Server menerima request, DHCP Server akan menawarkan IP kepada DHCP Client.
  3. DHCP Request: Maka DHCP Client akan meminta IP yang tersedia yang berada dalam DHCP Pool pada DHCP Server.
  4. DHCP Pack: DHCP Server akan merespon permintaan tersebut dan mengirimkan paket ackowledgment. Kemudian DHCP Server akan menetapkan juga sebuah alamat dan konfigurasi TCP/IP lainnya. kepada Client.

4 langkah diatas merupakan langkah – langkah yang dilakukan DHCP Client yang belum memiliki IP Address. Bagi yang sudah memiliki IP Address langkah yang dilakukan hanya langkah 3 dan 4 yang dilakukan atau tahap  Adderss Renewal. Proses permitaan IP baru kepada DHCP Server. IP yang telah kadaluarsa atau telah habis masa pakainya tersebut akan dimasukkan lagi oleh DHCP Server sebagai IP yang tersedia untuk client yang lainnya.

Dalam DHCP terdapat juga beberapa istilah yang menyangkut DHCP tersebut yaitu :

DHCP Scope : adalah sekumpulan alamat – alamat IP yang bisa disewa oleh DHCP Client. IP tersebut juga dapat dikonfigurasi oleh admin dengan menggunakan peralatan konfigurasi DHCP Server. IP tersebut juga ditetapkan masa sewanya. Alamat IP yang telah disewakan kepada DHCP Client disimpan ke dalam database DHCP oleh DHCP Server. IP yang boleh diberikan harus diambil dari DHCP Pool.

DHCP Lease : adalah waktu lamanya penyewaan IP yang diberikan oleh DHCP Server ke DHCP Client.

DHCP Option : adalah tambahan pengaturan alamat IP yang diberikan oleh DHCP ke DHCP client. Ketika sebuah klien meminta alamat IP kepada server, server akan memberikan paling tidak sebuah alamat IP dan alamat subnet jaringan. DHCP server juga dapat dikonfigurasikan sedemikian rupa agar memberikan tambahan informasi kepada klien, yang tentunya dapat dilakukan oleh seorang administrator. DHCP Options ini dapat diaplikasikan kepada semua klien, DHCP Scope tertentu, atau kepada sebuah host tertentu dalam jaringan.

Dipublikasi di Definisi, DHCP, IP Address, Jaringan, Server, Tugas, Tugas Jaringan | 1 Komentar

Optical Character Recognition

ocrOCR (Optical Character Recognition) atau Pengenalan Huruf Optik merupakan alat mekanis atau elektronik yang digunakan untuk menerjemahkan tulisan tangan maupun naskah ketikan menjadi text yang dapat diedit dengan suatu applikasi komputer.

OCR ini akan berguna pada saat – saat tertentu. Simisal, ketika kita kehilangan softcopy (file) mentah ketikan yang sudah di print, bisa menggunakan OCR untuk tulisan hasil cetakan itu ke text yang bisa di edit di word processor. Jadi tidak perlu lagi menulis ulang tulisan yang sudah kita ketik dari awal.

Kasus lainnya, untuk tulisan lainnya semisal dari gambar screenshoot bisa kita ambil tulisannya dengan menjadikan gambar tersebut sebagai bahan OCR, jadi tulisan yang ada pada gambar tersebut akan otomatis bisa kita ambil dan diedit ke word processor.

Untuk melakukan OCR, sebelumnya membutuhkan :

  1. Scanner (Digunakan untuk menscan kertas yang akan di terjemahkan tulisannya).
  2. Software OCR untuk melakukan metode OCR, kita membutuhkan juga software yang digunakan untuk OCR diantaranya.
    1. ABBYY FineReader OCR,
    2. GOCR,
    3. Falcon32,
    4. IPStudio,
    5. Microsoft Office Document Imaging,
    6. NovoDynamics (VERSUS),
    7. Ocrad,
    8. Ocropus,
    9. Omnipage,
    10. Readiris,
    11. Readsoft,
    12. SmartScore,
    13. Tesseracr,
    14. TopSoft (TopOCR).

Langkah Melakukan OCR

Untuk melakukan OCR, sebelumnya kita siapkan dulu kertas yang akan kita terjemahkan tulisannya, dan kemudian scan kertas tersebut dengan scanner, simpan saja gambar tersebut dengan format gambar TIFF jika ada, kalau tidak save saja dengan format JPG.

Setelah itu pastikan software yang digunakan untuk OCR sudah terinstall.

Pada postingan ini, saya akan menjelaskan cara melakukan OCR dengan Microsoft Office Document Imaging. Pada sebelumnya, pastikan anda sudah mengscan kertas yang akan diOCR ataupun gambar screenshoot.

Jika anda belum mengsave gambarnya dengan format TIFF, maka ikuti langkah berikut.

 

1

Klik kanan gambar hasil scan atau screenshoot anda. Kemudian Open with lalu pilih Microsoft Office Picture Manager.

2

Maka jendela MS Office Picture Manager akan keluar. Seperti gambar diatas.

3

Pilih File lalu klik Export.

4

Maka di sebelah kanan jendela akan ada tampilan seperti di gambar, pada Export with this file format pilih TIFF lalu pada Export selected files to diatas pilih browse dan tentukan dimana file akan disimpan. Jika sudah klik OK.

Dari langkah diatas anda akan mendapatkan file TIFF dari gambar anda. File TIFF akan digunakan Microsoft Office Document Imaging. Karena hanya gambar berformat TIFF saja yang bisa dibaca. Sekarang kita lanjut ke langkah OCR.

5

Buka Microsoft Office Document Imaging. Biasanya terdapat di folder Miscrosoft Office –> Microsoft Office Tool –>Microsoft Office Document Imaging. Maka jendela Microsoft Office Document Imaging akan keluar seperti gambar diatas.

6

Klik file lalu open untuk membuka file. Cari file TIFF yang telah anda export pada Microsoft Office Picture Manager tadi.

7

Maka gambar akan muncul.

8

Klik Tools, lalu Reconize Text Using OCR.

9

Maka proses OCR akan berlangsung. Tunggu sampai proses selesai.

10

Jika proses selesai. Maka coba anda meng-drag and drop mouse anda di gambar, Anda akan mendapatkan gambar anda seperti terdapat text yang diblok. Jika demilikian, maka gambar anda siap untuk dikopas tulisannya.

11

Klik kanan setelah anda mengblok bagian tulisan yang anda pilih, lalu terdapat pilihan Copy dan Send Text To Word, pilih salah satu. Send Text To Word berarti text tersebut akan langsung di transfer ke Word untuk diedit.

12

Berikut adalah hasil copy text pada gambar hasil OCR. Meskipun demikian, hasilnya tidak terlalu bagus. Dan ada beberapa huruf yang melenceng dari gambar. Itu dikarenakan gambar kurang detail. Sehingga kesulitan untuk mengenal huruf.

Selesai sudah langkah – langkah untuk cara untuk melakukan OCR. Semoga dengan adanya OCR ini bisa membantu aktifitas anda.

Dipublikasi di OCR, Office, TIK, Tugas, Tutorial | Meninggalkan komentar

Atur Koleksi Film Anda di Windows Media Center

1Mempunyai koleksi film yang sangat banyak pasti akan sangat merepotkan. Apalagi jika film tersebut berjumlah puluhan bahkan ratusan. Selain menghabiskan kapasitas harddisk. Mungkin juga bagi anda yang malas mengatur film – film koleksi anda akan terasa susah ketika ingin mencari film yang berantakan dalam sebuah folder. Itu pun membutuhkan waktu yang lama jika koleksi film anda berjumlah sangat banyak.
Namun bagi anda pengguna Windows 7, Anda bisa menggunakan fitur Movie Library yang telah disediakan oleh Windows Media Center. Dengan fitur tersebut, film – film yang anda punya akan langsung diindex sesuai dengan format yang mampu diputar di Windows Media Center. Untuk film yang bisa diputar di Windows Media Center adalah:
  1. AVI (.avi),
  2. MPEG-4 (.mp4, .m4v, .mov),
  3. MPEG-2 (.mpeg, .mpg, .m1v, .mp2, .mpv2, .mpe, .mod, .vob),
  4. Windows Media (.wmv, .wm, .asf),
  5. Windows Recorded TV (.wtv, .dvr-ms),
  6. Apple QuickTime (.mov, .qt),
  7. AVCHD (.m2ts, .m2t),
  8. MPEG-1 (.m1v).
Format diatas merupakan format file yang biasa disupport oleh Windows Media Center. Untuk format yang lainnya seperti .mkv, .rmvb, anda bisa menginstall dahulu Codec tambahan seperti K-Lite, atau Windows 7 Codec Pack agar format tersebut bisa diputar di Windows Media Center.
Pada langkah awal. Munkin ini akan melelahkan, namun ini juga akan membantu anda jika anda ingin mencari film pada waktu mendatang. Langkah yang harus anda lakukan adalah memisahkan film – film yang anda punya dalam masing – masing satu folder. Jangan menyatukan film yang satu dengan folder film yang lainnya. Pisahkan juga subtitlenya jika ada. Rename folder dengan judul film masing – masing.
Jika sudah, maka langkah selanjutnya adalah mengatur Library di Windows Media Center
2
Buka Windows Media Center. Lalu arahkan mouse ke bawah atau klik tombol bawah. Sampai bagian Tasks, klik menu settings.
3
Setelah itu daftar settings akan keluar, Pilih Media Libraries.
4
Kemudian pilih Movies untuk mengatur letak library movie. Klik next.
5
Klik add folders to the library untuk menambahkan folder yang akan dimasukkan dalam daftar library. Klik next
6
Klik On this computer. Lalu klik Next.
7
Tentukan dimana anda menyimpan koleksi film anda, Klik simbol plus untuk membuka folder. Dan dibagian bawah terdapat arah panah untuk mengarahkan daftar. Klik kotak di ujung kiri untuk menchecklist tempat dimana anda menyimpan koleksi film. Jika sudah klik Next.
8
Maka klik saja Yes, use these locations. Klik Finish.
Sampai sekarang anda sudah mengatur movie library di Windows Media Center. Maka anda bisa cek di Movie Library sekarang. Namun itu saja kurang lengkap, kita harus menambahkan cover movie dan sinopsis film untuk mempercantik penampilan daftar film di movie library seperti gambar postingan paling atas. Jika anda tidak butuh, maka anda bisa mengabaikan langkah ini dan anda telah selesai.
Untuk menambahkan cover movie dan sinopsis film, maka anda membutuhkan applikasi tambahan dan koneksi internet. Applikasi yang anda butuhkan adalah Yammm. Anda bisa mendownloadnya dari situs berikut.
Sebelum anda menginstal anda harus terinstall dahulu .NET Fx 3.5 SP1 yang anda bisa donwload di
Setelah diinstall, maka installah Yammm. Intall Yammm seperti anda menginstall applikasi seperti biasa. Dalam proses installasi anda akan menemukan langkah seperti berikut.
10
Pada tab library pastikan di Movie library locations mengarah ke folder dimana anda menyimpan koleksi film anda.
11
Kemudian di tab Settings, checklist rename movie folders, dan rename movie files.
12
Di tab Metadata. Checlist Windows 7 Media Center.
13
Dan terakhir pada tab Artwork, checklis folder art, dan checklist save original prior…. Lalu di bagian Resize image pilih saja medium. Klik save untuk menyimpan lalu exit.
Selesai sudah. Yammm akan langsung menjalankan tugasnya yaitu mencari cover, sinopsis dan judul asli dari film yang anda punya. Applikasi ini bekerja sebagai service. Dan tidak memakan source. Tetapi pastikan saja internet aktif agar Yammm bisa menjalankan tugasnya. Setelah sekian lama, maka anda akan mendapatkan folder dimana anda menyimpan film anda seperti ini.
9
Lengkap dengan cover dan judul asli dari filmnya. Selamat mencoba ^_^
Dipublikasi di Film, Tips, Tutorial, Windows, Windows Media Center | Meninggalkan komentar